Puisidari Bentangan Langit Emha Ainun Najib. TRIBUNJATENG.COM - Puisi dari Bentangan Langit Emha Ainun Najib. Antologi Puisi XIV Penyair Yogya, MALIOBORO, 1997. Dari bentangan langit yang semu. Ia, kemarau itu, datang kepadamu. Tumbuh perlahan. Berhembus amat panjang. Menyapu lautan. Mengekal tanah berbongkahan.

Jalaluddin Rumi tokoh yang populer dengan maha karyanya Tarian Darwis dan Puisi-Puisi Cinta. Rumi memiliki nama asli Jalal Al-Din Muhammad. Lalu dikenal sebagai Jalal Al-Din Rumi atau Rumi. Sedangkan Orang-orang Arghan dan Persia lebih suka memanggilnya dengan sebutan Jalaluddin “Balkhi”, karena keluarganya tinggal di Rumi dilahirkan di Balkhi pada 6 Rabi’ul Awal 604 Hijriyah bertepatan 30 Setember 1207. Menurut riwayat, Rumi bertemu dengan Farid Al-Din Attar, seorang penyair terkenal yang menghadiahinya salinan karyanya Asarnameh Kitab misteri-misteri. Selain itu Rumi bertemu guru agung, Syaikh Shihab Al-Din Umar Surahwardi, seorang sufi akhir Oktober 1244, sesuatu yang tidak terduga terjadi saat perjalanan pulang dari Madrasah, Jalaluddin bertemu dengan seorang yang tidak dikenalnya dan mengajukan pertanyaan kepadanya. Sebuah pertanyaan yang membuat guru besar ini pingsan. Orang yang tidak dikenal itu menanyakan kepadanya bahwa antara Muhammad Rasulullah dan Bayazid Bisthami seorang sufi dari Persia, siapa yang lebih agung?Peristiwa inilah yang mendorong Rumi meninggalkan ketenaran dan mengubahnya dari seorang teolog terkemuka menjadi seorang penyair mistik. Karena kuatnya pesona kepribadian Syamsuddin Tabriz, Rumi lebih memilih untuk menghentikan aktifitasnya sebagai guru profesional dan Rumi mendirikan tarikat yang diberi nama Maulawi. Nama Maulawi diambil dari gelar kehormatannya “Maulana” atau Guru Kami. Pada Minggu, 16 Desembar 1273 H, Rumi akhirnya berpulang kerahmat ullah bersamaan dengan terbenamnya mentari di Konya. Diiringi oleh rasa hormat, akhirnya mahaguru dan sufi besar yang cemerlang ini terbaring diperistrihatannya yang meninggalkan karya-karya yang indah yang dipersembahkan bukan hanya bagi kaum Muslim saja melainkan seluruh umat manusia. Karya-karya yang utama adalah sebagai berikut;1 Maqalat-i Syams-i Tabriz Percakapan Syams Tabriz, 2 Divan – Syamsi-i – Tabriz, 3 Matsnawi-i Ma’nawi, 4 Fihi Ma Fihi Di Dalamnya adalah Apa yang Ada di dalamnya, 5 Ruba’iyyat, 6 Maktubat Surat Menyurat dan, 7 Majlis Sab’ah Tujuh Pembahasan.Konsep CintaMenurut Jalaluddin Rumi sebagai sebuah manifestasi, Bagaimana menerangkan cinta? Akal yang berusaha menjelaskannya adalah seperti keledai di dalam paya. Pena yang berusaha menggambarkannya, akan hancur berkeping-keping. Begitulah kata Maulana dalam bagian pendahuluan itu pra-abadi, cinta itu magnit, sejurus lamanya cinta benar-benar menyirnakan jiwa, kemudian ia pun menjadi perangkap yang menjerat burung-jiwa, yang kepada burung-jiwa inilah cinta menawarkan minuman anggur realitas, dan semua ini “hanyalah permulaan cinta, tidak ada manusia yang dapat mencapai Rumi suka berbincang-bincang dengan cinta untuk mencari tahu bagaimana rupa cinta itu Suatu malam kutanya cinta “Katakan,siapa sesungguhnya dirimu?Katanya “Aku ini kehidupan abadi,aku memperbanyak kehidupan indah itu”Kataku “ Duhai yang di luar tempat,Katanya “ Aku ini bersama api hati,dan di luar mata yang basah,Aku ini tukang cat; karena akulah setiap pipiberubah jadi berwarna utusan yang ringan kaki,sedangkan pencinta adalah kuda merah padamnya bunga manisnya meratap, penyibaksegala yang tertabiri…..”Rumi menyebutkan bahwa yang pertama diciptakan Tuhan adalah cinta. Rumi menganggap cinta sebagai kekuatan kreatif paling dasar yang menyusup ke dalam setiap mahluk dan menghidupkan pulalah yang bertanggungjawab menjalankan evolusi alam dari materi anorganik yang berstatus rendah menuju level yang paling tinggi pada diri penyebab gerakanMenurut Rumi cinta adalah penyebab gerakan dalam dunia materi, bumi dan langit berputar demi cinta. Ia berkembang dalam tumbuhan dan gerakan dalam makhluk hidup. Cintalah yang menyatukan partikel-partikel membuat tanaman tumbuh, juga meggerakkan dan mengembang-biakkan binatang, seperti dalam karyanya Cinta adalah samudra tak bertepi tetapi langit menjadi sekedar,Serpihan-serpihan busa; mereka kacau balau bagaikan perasaanZulaikha yang menghasrati bahwa langit yang berputar, bergerak oleh deburangelombang cinta; seandainya bukan karena cinta, dunia akan matiBagaimana benda mati lenyap karena perubahan menjaditumbuhan? Bagaimana tumbuhan mengorbankan dirinyademi menjadi jiwa yang hidup?Bagaimana jiwa magorbankan dirinya demi Nafas yang merasukke dalam diri Maryam yang sedang hamil?Masing-masing dari mereka akan menjadi diam dan mengerasbagaikan es bagaimana mungkin mereka terbang danmencari seperti belalang?Setiap manik-manik adalah cinta dengan Kesempurnaannya dansegera menjulang seperti universalRumi berpandangan bahwa cinta bukan hanya milik manusia dan makhluk hidup lainnya tapi juga semesta. Cinta yang mendasari semua eksistensi ini disebut “cinta universal”. Cinta ini muncul pertama kali ketika Tuhan mengungkapkan keindaha-Nya kepada semesta yang masih dalam alam cinta tidak dapat diungkapkan dengan cara apapun, meskipun kita memujinya dengan seratus lidah. Jalaludin Rumi mengatakan seorang pecinta dapat berkelana dalam cinta, dan semakin jauh pecinta melangkah, semakin besar pula kebahagiaan yang akan cinta itu tak terbatas Ilahiah dan lebih besar dibanding seribu kebangkitan. Kebangkitan itu merupakan sesuatu yang terbatas, sedangkan cinta tak pun menggambarkan cinta sebagai “astrolabe rahasia-rahasia Tuhan” yang menjadi petunjuk bagi manusia untuk mencari Kekasihnya. Karena itu, cinta membimbing manusia kepada-Nya dan menjaganya dari gangguan orang Rumi, cinta adalah astrolabe misteri-misteri Tuhan. Kapanpun cinta, entah dari sisi duniawi atau dari sisi langit-Nya, namun pada akhirnya ia membawa kita ke sana. Kadangkala cinta digambarkansebagai api yang melalap segala sesuatu selain sang kekasih. Karena itu, cinta Ilahi dapat menjauhkan manusia dari syirik penyekutuan Tuhan dan mengangkatnya ke tingkatan yang tertinggi dari Rumi, cinta adalah sayap yang sanggup menerbangkan manusia yang membawa beban berat ke angkasa raya, dan dari kedalaman mengangkatnya ke ketinggian, dari bumi ke bintang Tsuryya. Bila cinta ini berjalan di atas gunung yang tegar, maka gunung pun bergoyang-goyang dengan adalah penyakitCinta adalah penyakit, tapi ia dapat membebaskan penderitanya dari segala macam penyakit lain. Apabila penyakit cinta menimpa seseorang, maka dia tidak akan ditimpa penyakit lain, ruhaninya menjadi sehat, bahkan nyawanya adalah kesehatan, yang semua orang ingin membelinya. Demikian ia melukiskan dalam sebuah syairnyaPerih cinta inilah yang membuka tabir hasrat pecinta;Tiada penyakit yang menyamai duka cinta hati ini;Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah, isyaratDan astrolabium rahasia-rahasia dari jamur laut atau jamur bumi,Cintalah yang menimbang kita ke sana pada akhirnya;Akal kan sia-sia bahkan mengelepar tuk menerangkan cinta,Bagai keledai dalam lumpur;Cinta adalah sang penerang cinta itu matahari yang menyatakan dirinya matahari,Perhatikanlah ia! Seluruh bukit yang kau cari ada di Rumi mengatakan bahwa cinta adalah penyembuh bagi kebanggaan dan kesombongan, dan pengobat bagi seluruh kekurangan diri. Hanya mereka yang berjubah cinta sajalah yang sepenuhnya tidak mementingkan “cinta” menjadi satu-satunya kendaraan transformasi. Dalam sajaknya iaberkata Melalui cinta duri menjadi mawar, danMelalui cinta cuka menjadi anggur manisMelalui cinta tonggak menjadi duriMelalui cinta kemalangan nampak seperti keberuntunganMelalui cinta penjara nampak seperti jalan yang rindangMelalui cinta tempat perapian yang penuh abu nampak seperti tamanMelalui cinta api yang menyala adalah cahaya yang menyenagkanMelalui cinta setan menjadi HouriMelalui cinta batu keras menjadi selembut mentegaMelalui cinta duka adalah kesenanganMelalui cinta hantu pemakan mayat berubah menjadi malaikatMelalui cinta sengatan adalah seperti maduMelalui cinta singa adalah sejinak tikusMelalui cinta penyakit adalah kesehatanMelalui cinta sumpah serapah adalah seperti balas kasihCinta tak bertepiCinta seperti samudera yang tak bertepi, meskipun gelombangnya adalah darah atau api. Pecinta, ketika berenang-renang di sana, seperti ikan yang bersuka ria, berapapun banyaknya ikan itu meminum airnya, maka samudera itu pun tak akan pernah berkurang airnya, karena samudra itu awal dan sekaligus akhir dapat pula seperti sungai yang airnya sangat deras yang dapat mencuci bersih segalanya. Jika cinta dapat membersihkan dengan api, maka cinta pun dapat membersihkan dengan cinta merindukan mereka yang kotor, supaya cinta dapat membersihkan noda-noda mereka. Cinta juga dapat dipandang sebagai pohon, sedangkan para pecinta sebagai bayang-bayangnya yang bergerak ketika dahan dan ranting pohon tersebut bergerak-gerak. Dahan dan rantingnya adadalam pra keabadiaan, sedang akarnya dalam keabadian. Pohon tersebut tidak memiliki awal atau akhir di dunia waktu dan Rumi membuat persamaan yang sekilas bahwa cinta itu seperti tumbuhan menjalar yang sepenuhnya mengitari pohon manusia natural yang menutupi pohon itu sampai kerantingnya yang terakhir, sehingga pada akhirnya yang ada hanyalah bisa tampil sebagai kekuatan feminim, sebab ia adalah ibu yang melahirkan umat manusia. Cinta adalah Maryam praabadi, yang mengandung berkat ruh suci, seorang ibu yang merawat anaknya dengan adalah anggur dan sekaligus pelayan minuman, dan minumannya racun sekaligus obat penawar. Ia adalah anggur keras dan membawa manusia ke keabadian. Akibat anggur seperti itu,” setiap orang merasa kepanasan sehingga pakaiannya tampak terlalu ketat dan kemudian dia melepaskan penutup kepalanya dan membuka ikat pinggangnya”. Pecinta terisi anggur cinta, bahkan pecinta menjadi botol atau piala cinta itu cintaDemikianlah Maulana Jalaludin Rumi dalam memperingkatkan pembacanya agar ingat bahwa orang yang tidak mabuk itu tercela dihadapan jemaah cinta. Pada saat sampai pada puncak kemabukan cinta, maka terjadilah perkawinan jiwa yang menggambarkan persatuan persatuan inilah perbedaan antara pecinta dan kekasihnya sirna oleh perubahan ke dalam hakikat cinta universal. Dengan indahnya, Rumi menggambarkan perkawinan jiwa itu dalam sebuah syairnya Bahagia pada saat itu, ketika kita dudukBersanding dipelataran istana, Kau dan akuDalam dua bentuk, dalam dua tubuh, tapi satu jiwa,Kau dan aku, yang tak lagi saling menyendiri,Kau hanyut dalam ekstase tiada bandingnya lagi ……Di satu tempat di mana kita bergerak mesra, Kau dan akuSungguh menakjukkan, bahwa Kau dan aku duduk di sini,Pada sudut taman yang sama,Berada pada saat yang sama berada di Irag dan Khurasan jua,Kau dan aku.[ Sumber dari Zananta Kia Aza ] About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis. Langitbiru setenang kehadiran pagi. Menebar kehangatan dengan warna ceria. Hadirkan rindu yang tak jua berlalu. Tak terusik kehidupan dan berkejaran waktu ~ Langit biru bagai isyarai keriaan. Meluapkan hasrat bagai tarian penuh ketakjiman. Memendam segala keluh di kehampaan . Berikan senyuman penuh arti kepalsuan ~ @rbita, 03/07/2022
Tugutarian langit merupakan ikon Perumahan elit di Kota Bekasi yaitu Kota Harapan Indah. Tugu ini dapat dijumpai di lingkar Bundaran Kota Harapan Indah, dilengkapi dengan air mancur yang membuat pemandangan di tugu ini terlihat mempesona dan indah. Di papan nama tugu tersebut tertulis syair dari sang pembuat patung yaitu Nyoman Nuarta
KumpulanPuisi 4 Bait Hingga 2022. Dari tahun ketahun kegemaran orang membaca semakin berkurang. Di bawah tangisan langit rintik-rintik Payung hidupku telah hilang jauh terpisah Pasrah disirami bulir air sampai tak berkutik Gelisah tiada yang meneduhi ragaku yang basah.
BeliLangit, Angin, Bintang, dan Puisi (Antologi Puisi dan Prosa). Harga Murah di Lapak Kalimetro SHOP. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak. WANGSITLANGIT. apa yang kau tebak dari warna langit yang menderu itu? Percakapan Tan dan Riwayat Kuldi Para Pemuja Sajak" menjadi salah satu penerima anugerah buku puisi terbaik versi HPI di tahun 2016. Buku puisi terbarunya "Kitab Ibu dan Kisah-Kisah Hujan" (2019) menjadi salah satu buku puisi terpuji versi HPI tahun 2019. ARTIKEL Sajaklangit adalah seri tafakur menatap luasnya angkasa, (Seri Sajak Langit #2) Seri Kedua; Puisi - Sang Bidadari Angkasa; Eko Irawan 2 Mohon Tunggu Sejarawan - Penulis dan Pegiat Sejarah, Budaya, Sastra dan ekonomi Kreatif Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana. Daftar. Populer Rekomendasi xHTSS.
  • x3ymynn1au.pages.dev/164
  • x3ymynn1au.pages.dev/148
  • x3ymynn1au.pages.dev/260
  • x3ymynn1au.pages.dev/356
  • x3ymynn1au.pages.dev/251
  • x3ymynn1au.pages.dev/340
  • x3ymynn1au.pages.dev/302
  • x3ymynn1au.pages.dev/85
  • x3ymynn1au.pages.dev/261
  • puisi tarian dari langit